Kredit yang disalurkan bank umum di Provinsi Jambi tumbuh 7,45 persen (yoy) menjadi Rp51,41 triliun per Maret 2024. Kepala OJK Provinsi Jambi, Yudha Nugraha Kurata, menyatakan bahwa kinerja intermediasi bank umum stabil dan tumbuh. Kredit konvensional tumbuh 5,98 persen (yoy) menjadi Rp45,87 triliun, sementara pembiayaan syariah tumbuh 21,40 persen menjadi Rp5,54 triliun. Rasio NPL tetap terjaga dengan persentase 1,93 persen yang berada di bawah rasio NPL nasional.
Dilihat dari jenis penggunaan, kredit di Jambi didominasi oleh konsumsi sebesar 42,60 persen, diikuti oleh modal kerja dan investasi. Sedangkan berdasarkan kategori debitur, penyaluran kredit terbesar terjadi kepada UMKM sebesar 46,34 persen.
Sektor bukan lapangan usaha-rumah tangga masih menjadi sektor terbesar dalam penyaluran kredit diikuti oleh sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan, serta perdagangan besar dan eceran. Beberapa sektor lainnya yang juga menerima penyaluran kredit adalah lapangan usaha pemilikan peralatan rumah tangga lainnya, industri pengolahan, penyediaan akomodasi dan makan minum, serta lapangan usaha jasa kemasyarakatan, sosial, budaya, hiburan.
OJK Jambi terus melakukan edukasi kepada masyarakat terkait produk keuangan dan skema pembiayaan, seperti urun dana ke pelaku UMKM. Jumlah nasabah Bank Wakaf Mikro juga terus bertambah di Provinsi Jambi.
Pewarta: Tuyani
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024