Direktur Finance & Strategy PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Ade Cahyo Nugroho mengungkapkan harapannya bahwa BSI akan berhasil memperoleh fee-based income sebesar Rp5 triliun pada akhir tahun 2024. Ade Cahyo Nugroho menyampaikan bahwa pertumbuhan fee-based income per kuartal II tahun ini mencapai Rp2,48 triliun, naik 28,01 persen year-on-year. Pertumbuhan ini didorong oleh performa produk investasi BSI Cicil Emas yang telah melayani transaksi senilai Rp3,56 triliun per Juni 2024, dengan kenaikan 100,10 persen year-on-year.
Ade menekankan bahwa BSI fokus pada memberikan produk pinjaman yang berujung pada investasi yang lebih baik bagi nasabah, bukan hanya produk pinjaman konsumtif. Kinerja positif dari produk investasi ini didukung oleh digitalisasi aplikasi BSI Mobile. Transaksi cicil emas melalui aplikasi tersebut meningkat secara signifikan.
Selain itu, dalam hal efisiensi dan profitabilitas, BSI terus mengalami perbaikan. Cost of credit turun, menunjukkan kualitas pembiayaan yang lebih baik. Cash coverage ratio dan cost to income ratio juga mengalami peningkatan dan penurunan yang positif. Return on asset (RoA) dan return on equity (RoE) juga menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Hal ini menunjukkan bahwa BSI terus berkembang dan memberikan kontribusi yang baik kepada pemegang saham. Semua ini merupakan bagian dari upaya BSI untuk mencapai target fee-based income sebesar Rp5 triliun pada akhir tahun 2024.