Berita terkini, update prabowo subianto yang humanis, berani dan tegas
Berita  

Moeldoko: RI Meningkat menjadi Negara Berpendapatan Menengah Ke atas pada Masa Pemerintahan Jokowi

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan bahwa Indonesia berhasil meningkatkan statusnya dari negara berpendapatan menengah menjadi negara berpendapatan menengah ke atas (upper-middle-income country) di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Dengan posisi Indonesia sebagai upper-middle-income country pada 1 Juli 2023, gross national income (GNI) per kapita kita mencapai 4.580 dolar AS pada 2022,” kata Moeldoko dalam peluncuran “Capaian Kinerja 2023” pemerintahan Presiden Jokowi di Jakarta pada Selasa.

Dengan angka pendapatan nasional bruto tersebut, Indonesia berhasil melebihi ambang batas yang ditetapkan Bank Dunia untuk menjadi upper-middle-income country, yaitu 4.466 dolar AS GNI per kapita.

“Ini adalah peningkatan yang signifikan,” ujar Moeldoko.

Menurut Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Edy Priyono, GNI Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan sejak awal pemerintahan Presiden Jokowi pada tahun 2014, ketika angka tersebut sekitar 3.500 dolar AS per kapita.

Namun, ia menekankan bahwa yang terpenting saat ini adalah upaya untuk memastikan Indonesia keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah, yang mengharuskan PDB per kapita penduduk minimal sekitar 13.000 dolar AS.

Edy menyebutkan bahwa Indonesia menargetkan untuk keluar dari middle-income trap paling lambat pada tahun 2046.

“Ini bukanlah tugas yang mudah, tetapi bukanlah hal yang tidak mungkin. Artinya, ini membutuhkan pertumbuhan yang konsisten sekitar 6 persen per tahun dalam jangka waktu yang cukup lama. Dan kita harus optimis bahwa kita bisa mencapainya,” kata Edy.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa peningkatan daya saing dan produktivitas menjadi kunci penting untuk membuat Indonesia keluar dari jebakan middle-income trap.

Sri Mulyani menambahkan bahwa negara-negara maju juga mampu menekan tingkat korupsi sehingga tidak menjadi faktor yang merusak negara. Menurutnya, negara yang berhasil adalah negara yang mampu mengurangi tingkat korupsi dan kegiatan ilegal.

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan bahwa tidak semua negara di dunia mampu terus menjadi negara maju. Dari total sekitar 197 negara di dunia, mayoritas berada dalam kelompok negara berpendapatan rendah atau menengah.

“Hanya ada sedikit negara dalam studi Bank Dunia, sekitar 20 negara atau bahkan lebih sedikit, yang dapat keluar dari middle-income trap dan menjadi high-income country,” ujar Sri Mulyani dalam keterangan resminya pada bulan September lalu.

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2023

Exit mobile version