Berita terkini, update prabowo subianto yang humanis, berani dan tegas

Menantang Stabilitas Geopolitik – prabowo2024.net

Potensi Konflik Bersenjata di Laut Natuna Utara

Perdagangan dunia sebanyak 45% melewati laut Indonesia, dengan sebagian jalur laut kepulauan Indonesia (ALKI) seperti Selat Malaka dinilai sebagai salah satu jalur laut paling strategis di dunia. Jika terjadi konflik bersenjata di ALKI, hal ini akan berdampak tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi seluruh negara-negara di dunia. Konflik dapat mengancam kelancaran rantai pasok pangan, energi, dan perdagangan dunia, terutama di Asia Timur.

Tensi geopolitik yang terjadi antara Amerika Serikat dan Tiongkok atas Taiwan juga menjadi perhatian, dengan beberapa ahli militer Amerika percaya bahwa konflik bersenjata untuk mempertahankan status quo Taiwan adalah “hal yang tidak terelakkan” dan dapat terjadi dalam waktu dekat. Dalam skenario konflik Taiwan yang disimulasikan oleh ahli geostrategi dan perang, penguasaan atas ALKI menjadi sangat penting terutama jika perang berlangsung dengan durasi panjang, membutuhkan pengapalan logistik dari Timur Tengah. Indonesia sebagai penguasa ALKI, dalam posisi yang sulit karena apapun yang dilakukan atau tidak dilakukan dapat dinilai menguntungkan bagi salah satu pihak dalam konflik ini.

Ancaman Pandemi Baru

Perubahan iklim yang meningkatkan suhu bumi juga akan membuka kemungkinan untuk aktifnya kembali virus-virus dari masa lalu, yang dapat menyebabkan merebaknya pandemi baru bagi manusia, hewan, atau tumbuhan. Sebagai bangsa yang baru saja pulih dari pandemi COVID-19, Indonesia perlu melakukan investasi besar-besaran di infrastruktur kesehatan untuk siap menghadapi pandemi berikutnya.

Perlambatan Ekonomi Global

Pelemahan ekonomi dan kemungkinan resesi negara-negara maju dapat menyulitkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menekan laju permintaan produk ekspor Indonesia dan meningkatkan suku bunga acuan, memberikan tekanan pada nilai tukar Rupiah.

Meningkatnya Populasi

Dengan hampir 280 juta penduduk, Indonesia saat ini adalah negara nomor 4 dengan penduduk terbanyak di dunia. Namun, dengan pertumbuhan penduduk 1,1% per tahun, diperkirakan bahwa dalam waktu dekat, jumlah penduduk Indonesia akan tergantikan oleh Nigeria. Diperkirakan di tahun 2045, jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 324 juta jiwa, menandakan tambahan 44 juta jiwa dalam 20 tahun. Untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi 10 miliar populasi dunia di 2050, dibutuhkan tambahan 56% produksi pangan, serta luas lahan pertanian tambahan yang setara dengan 2x dari luas negara India.

Dengan pertumbuhan penduduk dan perubahan iklim, negara-negara akan semakin memprioritaskan produksi pangan untuk kebutuhan sendiri. Ini mendorong kebutuhan Indonesia untuk swasembada pangan. Selain itu, Indonesia juga harus menyediakan infrastruktur pendukung lainnya untuk memastikan seluruh penduduk Indonesia dapat hidup dengan layak.

Sumber: https://prabowosubianto.com/tantangan-ketidakstabilan-geopolitik/

Source link

Exit mobile version