Setiap NBA Draft selalu menjadi momen penting bagi klub-klub dalam mencari bintang potensial untuk masa depan mereka. Kesempatan untuk mendapatkan pemain seperti LeBron James, Tim Duncan, atau Shaquille O’Neal tentu sangat menarik, terutama bagi tim yang mendapatkan hak memilih pertama. Namun, sejarah telah membuktikan bahwa tidak semua pilihan pertama ini berakhir dengan sukses. Beberapa pemain ternyata gagal memenuhi ekspektasi yang diharapkan, baik karena cedera, kurangnya perkembangan dalam permainan, atau ketidakcocokan gaya bermain mereka di level profesional.
Dalam NBA Draft, ada beberapa pemain terpilih pertama yang dinilai sebagai kegagalan terbesar dalam sejarah liga. Beberapa di antaranya termasuk Anthony Bennett pada tahun 2013, Kwame Brown pada tahun 2001, dan Michael Olowokandi pada tahun 1998. Pilihan pertama yang kurang berhasil ini membuka kesempatan bagi pemain lain seperti Giannis Antetokounmpo, Pau Gasol, dan Kevin Durant untuk bersinar dalam liga.
Kegagalan dalam memilih first pick juga terjadi pada pemain seperti Greg Oden, Pervis Ellison, Markelle Fultz, Andrea Bargnani, dan Deandre Ayton. Meskipun beberapa dari mereka memiliki statistik yang lumayan, namun pemilihan mereka sebagai nomor satu tetap menimbulkan kontroversi karena mereka tidak dapat memenuhi harapan yang besar dari tim yang memilih mereka.
Tidak ada jaminan bahwa pemain yang dipilih pertama dalam NBA Draft akan sukses di level profesional. Draft bukan hanya tentang bakat, tetapi juga tentang kesiapan fisik, mental, dan juga faktor keberuntungan. Sejarah ini menjadi pengingat bahwa pencapaian di tingkat perguruan tinggi belum tentu menggaransi kesuksesan di level NBA. Dalam memilih pemain, tim perlu menimbang segala risiko dan faktor-faktor lainnya dengan cermat untuk mendapatkan hasil yang terbaik.