Rahasia Strategi Ferrari Demi Hamilton Juara Top 10

Pada Minggu (27/7/2025), di Spa-Francorchamps, hujan deras turun, memancing beberapa tim Formula 1 untuk menggunakan pengaturan downforce yang lebih tinggi meskipun harus memulai dari pitlane. Meskipun demikian, Lewis Hamilton berhasil finis di posisi ketujuh setelah memulai dari pit lane. Ferrari memasuki kualifikasi dengan kedua mobil menggunakan pengaturan low-downforce. Meskipun Charles Leclerc berhasil lolos ke posisi ketiga, Hamilton justru tersingkir di Q1 karena melanggar batas lintasan di Raidillon. Situasi ini membuatnya harus start di posisi ke-16 di grid, namun tim merasa lebih baik memulai dari pitlane setelah mengganti komponen mesinnya mengingat hujan yang diperkirakan turun.

Balapan dihentikan selama 90 menit setelah putaran formasi di belakang safety car, kemudian dilanjutkan dengan rolling start setelah empat putaran dinetralkan. Hamilton berhasil menyalip beberapa pembalap seperti Carlos Sainz, Lance Stroll, Franco Colapinto, dan Nico Hulkenberg. Meskipun sempat kesulitan menyalip Pierre Gasly di lap kesembilan, ia tetap memperlihatkan performa yang solid. Keputusan Ferrari menggunakan setelan downforce yang lebih tinggi memberikan keuntungan tersendiri terutama saat kondisi lintasan mulai mengering. Leclerc, yang awalnya berhasil menahan tekanan dari Max Verstappen, mampu menguntungkan posisi belakang seiring dengan perubahan kondisi lintasan.

Frederic Vasseur dari Ferrari menjelaskan bahwa keputusan tersebut merupakan strategi bersama tim dan pembalap. Meskipun awalnya tampak mengambil risiko dengan pengaturan downforce yang lebih rendah, keputusan itu terbukti tepat saat sinar matahari mulai muncul dan lintasan mengering lebih cepat dari perkiraan. Vasseur juga menyoroti pentingnya mempertimbangkan faktor cuaca dan kondisi lintasan yang berubah-ubah dalam mengambil keputusan strategis dalam balapan.

Source link

Exit mobile version