Persiapan untuk kedatangan generasi baru Formula E, Gen 4, sedang berlangsung dengan intens, baik oleh Federasi maupun pabrikan, meski debutnya masih lebih dari satu tahun lagi. Tim teknis FE bertekad untuk menghasilkan generasi masa depan yang jauh lebih unggul dalam hal performa daripada sebelumnya. Gen 4 diharapkan bisa menjadi titik balik bagi kejuaraan dunia mobil listrik penuh, setelah generasi sebelumnya, Gen 3, dinilai kurang memuaskan karena fokus pada efisiensi energi.
Evolusi Gen 4 di Formula E diharapkan lebih radikal dan ambisius, menyusul kemajuan teknologi listrik yang pesat. Strategi untuk membuat Formula E lebih kompetitif terus dipertajam, meski tetap mempertahankan identitas unik sebagai seri balapan listrik yang terpisah dari kategori lainnya. Berdasarkan bukti simulasi internal, Gen 4 diharapkan setidaknya setara, jika tidak lebih cepat dari Formula 2, menandai peningkatan yang signifikan dalam hal performa.
Federasi dan kelompok teknis Formula E terus mengkolaborasikan hasil simulasi dengan tim-tim untuk memperoleh masukan berharga. Fokus utama pengembangan Gen 4 adalah pada powertrain, yang diproyeksikan mampu mencapai output daya hingga 600 kW, hampir dua kali lipat dari generasi sebelumnya. Perbedaan performa di lintasan, terutama dengan Formula 2, menjadi perbincangan hangat di dunia Formula E, yang menghadirkan harapan besar terhadap hadirnya Gen 4.
Sasis, ban, dan baterai Gen 4 sedang dikembangkan oleh pihak-pihak terkait untuk memastikan kinerja yang optimal. Bridgestone sebagai pemenang tender Gen 4 diharapkan mampu menciptakan ban yang sesuai dengan spesifikasi FIA. Perbaikan umum juga terjadi, termasuk baterai yang lebih besar dan powertrain yang dapat bekerja secara aktif selama balapan. Gen 4 diharapkan dapat memanfaatkan penggerak empat roda dalam setiap tahap akhir pekan balapan, berkat peningkatan manajemen termal dan keandalan sistem. Dengan semua inovasi ini, lompatan performa yang signifikan diharapkan terjadi dengan hadirnya Gen 4 di Formula E.
