Berita  

Ekonomi Syariah: Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Baru di KTI

Ekonomi syariah (Eksyar) merupakan salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang potensial di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Bank Indonesia (BI) menyebut bahwa Eksyar bukan hanya sebagai alternatif, melainkan bagian integral dari strategi pembangunan nasional. Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI, Imam Hartono, menyatakan bahwa Eksyar hadir untuk membuka keberkahan, keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh umat.

Di KTI, upaya untuk mendorong pertumbuhan Eksyar terus dilakukan dengan kerjasama antara komunitas, pesantren, dan UMKM. Festival Ekonomi Syariah (FESyar) KTI yang berlangsung di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi momentum bersinergi untuk mendukung Eksyar dalam memperkuat stabilitas dan transformasi ekonomi di wilayah KTI.

Melalui FESyar, tercatat kontribusi nyata dengan transaksi penjualan produk halal dari 22 provinsi di KTI dan temu bisnis UMKM dengan lembaga keuangan syariah senilai Rp15,8 miliar. Tak hanya itu, gelaran ini juga menghasilkan implementasi Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (Zona KHAS) serta sertifikasi halal bagi UMKM.

Kalimantan Barat memiliki potensi besar dalam pengembangan produk halal berkat komoditas unggulan seperti sawit, karet, kopi, lidah buaya, dan perikanan. Akses perdagangan internasional melalui pintu perbatasan di Entikong dan Aruk mendukung peluang ekspor produk halal ke Malaysia, Brunei, dan ASEAN. Sementara pariwisata halal berdasarkan budaya Islam-Melayu di kawasan juga menjadi daya tarik.

FESyar KTI menjadi bagian dari menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 yang akan digelar di Jakarta. Bank Indonesia, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), serta mitra strategis terus berkolaborasi lintas sektor untuk memperkuat rantai nilai halal, pembiayaan syariah inklusif, dan peningkatan literasi Eksyar. Dengan tujuan menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia pada 2029.

Source link

Exit mobile version