Investigasi China atas Monopoli Google: Penemuan Baru

Pemerintah China sedang melakukan penyelidikan antimonopoli terhadap Google seiring dengan penetapan tarif 10 persen oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap produk China. Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar (SAMR) telah memulai penyelidikan terhadap Google yang curiga melanggar undang-undang antimonopoli di China, meskipun sebagian besar layanan Google tidak tersedia di China. Langkah China ini diumumkan sebagai respons terhadap tarif yang diberlakukan oleh Trump. Selain itu, China juga menetapkan tarif tambahan untuk beberapa produk AS termasuk batu bara, gas alam cair, minyak mentah, mesin pertanian, dan truk pikap. Kementerian Perdagangan China juga mengumumkan kontrol ekspor baru untuk beberapa logam tertentu dan memasukkan pemilik Calvin Klein, PVH, dan perusahaan bioteknologi Illumina ke dalam daftar entitas yang tidak dapat diandalkan di Beijing.

Badan pengawas antimonopoli China telah semakin memperketat pengawasan terhadap bisnis AS di tengah meningkatnya perang teknologi dan perdagangan antara kedua negara. Investigasi terhadap Google diharapkan menghasilkan denda, sebagaimana yang terjadi saat investigasi terhadap Qualcomm pada tahun 2013. Google sendiri belum memberikan tanggapan terkait penyelidikan ini. Penyelidikan antimonopoli di China merupakan salah satu respons regulasi yang lebih ringan dibandingkan dengan penyelidikan keamanan nasional seperti yang terjadi pada Micron Technology pada tahun 2023. Penyelidikan tersebut dapat berdampak langsung pada pendapatan perusahaan yang terlibat.

Exit mobile version