Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi di sejumlah daerah dalam periode seminggu mendatang. Berdasarkan analisis klimatologis, sekitar 57,7 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau, termasuk sebagian besar Sumatera, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara. Sementara beberapa wilayah lain masih dalam masa peralihan musim, dengan cuaca cerah pada pagi hingga siang hari dan potensi hujan lokal pada sore hingga malam hari.
Keberadaan Bibit Siklon Tropis 93P di wilayah Laut Arafura, sirkulasi siklonik di beberapa lokasi seperti Samudra Hindia barat daya Bengkulu, Laut Halmahera, dan Samudura Pasifik utara Papua, serta labilitas atmosfer yang signifikan di beberapa wilayah menjadi faktor penyebab potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat/petir dan angin kencang. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat telah terjadi di berbagai wilayah Indonesia, seperti Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten, dan Bali, sementara hujan sedang juga teramati di wilayah lainnya di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.
Secara klimatologis, sebagian besar wilayah Indonesia masih berada dalam fase peralihan musim, dengan perubahan suhu udara antara pagi dan siang hari. Penyinaran matahari yang meningkat pada pagi hingga siang hari memiliki peran dalam pembentukan awan konvektif dan potensi hujan pada sore hingga malam hari. BMKG memperingatkan potensi hujan yang tidak merata, berintensitas sedang hingga lebat, disertai kilat/petir dan angin kencang di beberapa wilayah.
