Lapisan Es Dunia Mencair: Ancaman Pesisir Meningkat

Sebuah studi terbaru memperlihatkan tingkat pencairan es kutub yang semakin meningkat, memicu kekhawatiran akan potensi bencana bagi wilayah pesisir di seluruh dunia. Sejumlah ilmuwan internasional sedang berupaya untuk menentukan batas aman pemanasan global guna melindungi lapisan es di Greenland dan Antartika. Dengan memeriksa berbagai data dari satelit, model iklim, dan bukti sejarah, termasuk inti es, sedimen laut dalam, dan DNA gurita, para peneliti telah mengungkap gambaran menakutkan mengenai masa depan lapisan es bumi.

Temuan dari studi tersebut menyoroti proyeksi dramatis terkait dampak pemanasan global yang semakin meluas. Meskipun beberapa negara telah berkomitmen pada Kesepakatan Paris untuk membatasi pemanasan global di bawah 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri, kenyataannya dunia menuju arah pemanasan mencapai 2,9 derajat pada 2100. Salah satu temuan mengejutkan dari penelitian ini adalah kemungkinan bahwa kenaikan suhu sebesar 1,5 derajat Celcius mungkin tidak akan cukup untuk melindungi lapisan es yang rentan tersebut.

Hal ini mengindikasikan bahwa, meskipun masih terdapat kesempatan untuk mempertahankan tingkat pemanasan saat ini yakni sekitar 1,2 derajat, lapisan es tetap berisiko mengalami pencairan yang cepat dan dampaknya yang besar terhadap kenaikan permukaan air laut. Sementara lapisan es Greenland dan Antartika menyimpan air tawar yang cukup untuk meningkatkan permukaan laut global sekitar 65 meter, fenomena ini, meskipun tidak sepenuhnya realistis, harus diantisipasi untuk memahami risikonya.

Dalam dua dekade terakhir, penurunan jumlah es yang mencapai empat kali lipat telah terjadi. Saat ini, rata-rata lapisan es kehilangan sekitar 370 miliar ton per tahun. Pencairan lapisan es telah menjadi kontributor utama terhadap kenaikan permukaan air laut, yang laju kenaikannya meningkat dua kali lipat dalam 30 tahun terakhir. Para peneliti juga mengindikasikan bahwa kenaikan suhu sebesar 1,5 derajat Celcius mungkin tidak dapat menghentikan pencairan lapisan es dengan cepat yang tak dapat diubah dalam kurun waktu manusia, yang dapat memicu kenaikan permukaan laut dalam beberapa meter dalam beberapa abad mendatang.

Temuan dari studi ini menggambarkan ancaman serius bagi populasi pesisir global. Diperkirakan sekitar 230 juta orang tinggal di daerah yang kurang dari 1 meter di atas permukaan laut, sehingga segala perubahan kecil pada lapisan es dapat berdampak besar pada garis pantai global. Dengan potensi dampak yang parah ini, ratusan juta orang berisiko kehilangan tempat tinggal dan berhadapan dengan kerugian yang sulit untuk diatasi.

Studi yang disiarkan di jurnal Communications Earth and Environment memperkirakan bahwa kenaikan permukaan laut dapat mencapai 10 sentimeter per tahun pada akhir abad ini, setara dengan 1 meter dalam satu abad. Hal ini dapat memicu migrasi besar-besaran dari penduduk pesisir. Para peneliti memperingatkan bahwa kita dapat melihat perubahan skala besar dalam struktur pesisir yang belum pernah terjadi sejak zaman modern.

Meskipun terdapat ketidakpastian mengenai kapan titik kritis ini akan terjadi, penting untuk disadari bahwa perkiraan mengenai ambang batas suhu yang dianggap aman untuk melindungi lapisan es terus menurun seiring dengan pemahaman yang semakin baik tentang kerentanannya terhadap perubahan iklim. Sebelumnya diasumsikan bahwa suhu perlu mencapai 3 derajat pemanasan untuk menggoyahkan lapisan es di Greenland, namun studi terbaru ini menunjukkan bahwa hanya perlu 1,5 derajat saja.

Dari hasil studi ini disimpulkan bahwa untuk mencegah kehancuran lapisan es yang cepat, diperlukan upaya untuk membatasi pemanasan global sejauh mungkin mendekati 1 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri. Informasi ini memberikan wawasan mendalam mengenai urgensi perlindungan lingkungan dan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi tantangan perubahan iklim global yang semakin nyata.

Source link

Exit mobile version