Peneliti baru-baru ini berhasil mengungkap menu makanan ‘fast food’ era Romawi sekitar 2.000 tahun lalu. Berdasarkan bukti arkeologis yang ditemukan di Pulau Mallorca, Spanyol, menu tersebut berasal dari burung thrush, spesies burung Turdidae. Menurut peneliti, pengalaman pribadi menunjukkan bahwa rasanya mirip dengan burung liar kecil seperti burung puyuh. Dalam studi terbaru yang diterbitkan di International Journal of Osteoarchaeology, terungkap bahwa burung thrush merupakan bagian dari diet sehari-hari dan ekonomi pangan perkotaan di kota kuno Pollentia.
Pemburu burung liar Romawi dulu sering menangkap songbird dalam kelompok besar untuk dijual ke toko-toko ritel sebagai makanan. Dari analisis tulang, peneliti menyimpulkan bahwa burung-burung tersebut diolah dengan menghilangkan tulang dada untuk memudahkan proses memasak. Di samping burung thrush, ayam domestik dan kelinci Eropa juga sering dikonsumsi oleh orang Romawi sebagai menu di warung cepat saji kuno. Valenzuela menekankan bahwa makanan jalanan memegang peran penting dalam pengalaman perkotaan, dan kota-kota Romawi memiliki pendekatan dinamis terhadap makanan dengan mudah mengintegrasikan produk musiman seperti burung thrush ke dalam diet sehari-hari.