Eropa Sukses Bikin Gerhana Matahari Buatan: Penjelasan Ilmiah

Eropa menggunakan dua satelit untuk menciptakan Gerhana Matahari buatan di luar angkasa. Badan Antariksa Eropa (ESA) mengumumkan percobaan ini pada Senin, yang diharapkan memberikan data penting untuk pemahaman ilmuwan tentang Matahari dan atmosfernya. Satelit Coronagraph dan Occulter terbang dalam formasi berjarak 130 meter selama beberapa jam tanpa dikendalikan dari Bumi untuk menciptakan gerhana buatan tersebut.

ESA menyebut misi ini, yang dinamakan Proba-3, sebagai misi terbang formasi pertama di dunia. Satelit akan membentuk Gerhana Matahari buatan di ruang angkasa dan memberikan pandangan berkelanjutan terhadap korona Matahari. NASA mengungkapkan bahwa misi Proba-3 akan membantu dalam penelitian tentang korona Matahari, angin Matahari, aliran materi ke luar angkasa, dan lontaran massa korona.

Ilmuwan utama misi, Andrei Zhukov, menyatakan bahwa Proba-3 telah berhasil menciptakan 10 gerhana buatan, dengan durasi terlama hingga lima jam. Foto-foto korona Matahari selama gerhana diproses oleh tim ilmuwan di Observatorium Kerajaan Belgia. Proba-3 diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang fenomena Matahari yang berdampak pada planet kita.

ESA menekankan bahwa hasil gambar dari misi Proba-3 akan membantu pemodelan komputer korona Matahari untuk membantu masyarakat dan industri mempersiapkan diri menghadapi dampak dari fenomena Matahari. Dengan demikian, eksperimen ini akan membawa pengetahuan baru yang dapat meningkatkan pemahaman kita tentang Matahari dan atmosfernya di luar angkasa.

Source link

Exit mobile version