Pada malam yang dingin di desa Wonokerto, Sekapura, Kabupaten Probolinggo, sebuah peristiwa budaya tak biasa terjadi di Jazz Gunung. Bergerak di antara pepohonan cemara dan panggung terbuka Gunung Bromo, penonton dari berbagai usia berkumpul di Amphitheatre Jhiwa Jawa. Mereka hadir untuk menyaksikan penampilan Rouge, trio jazz kontemporer asal Prancis, yang menyentuh hati mereka dengan musik yang tidak perlu diterjemahkan. Rouge, terdiri dari Madeleine Cazenave, Sylvain Didou, dan Boris Louvet, membawa keintiman dan keheningan dalam penampilan mereka di tengah lanskap Tengger yang mempesona.
Penampilan Rouge bukan hanya sebuah konser, melainkan sebuah perjalanan batin yang meresapkan kehangatan dalam udara dingin 12 derajat Celsius. Meskipun cuaca tidak bersahabat, penonton tidak ada yang meninggalkan tempat duduknya. Mereka merasakan ketenangan dalam musik Rouge yang menghangatkan hati mereka dengan empati. Musik Rouge bukan hanya menyampaikan, melainkan berbicara dengan keheningan yang universal. Ini bukan hanya tentang diplomasi budaya antara Indonesia dan Prancis, tetapi juga tentang perjumpaan budaya yang mendalam antara musik dan alam.
Generasi yang berbeda-beda turut merasakan alunan syahdu musik Rouge. Jazz Gunung, festival musik yang telah berusia 17 tahun, menjadi panggung bersama tempat musik menyatukan semua generasi. Dalam suasana yang dibawa oleh Rouge, penonton dari berbagai usia merasakan kehangatan musik dalam atmosfer yang mempersatukan. Ketika lagu terakhir selesai dimainkan, penonton tidak langsung bersorak. Mereka meresapi keheningan panjang, seolah butuh waktu untuk kembali dari perjalanan batin yang mereka alami.
Di Bromo, suara tidak hanya berasal dari alat musik. Suara juga berasal dari tanah, kabut, dan hati penonton yang meresapi setiap alunan musik yang didengarkan. Dalam kisah malam syahdu di Jazz Gunung 2025, musik Prancis dan alam Indonesia bersatu dalam keheningan yang indah. Kabut Bromo menyaksikan peristiwa budaya yang menghangatkan hati dan meresapkan keindahan dalam dada para penonton yang menemukan rumah barunya dalam alunan musik Rouge.