Mark Zuckerberg dari Meta telah menyebutkan bahwa kecerdasan buatan superintelligence sudah menjadi kenyataan, meskipun pengembangannya masih berlangsung secara perlahan. Dalam sebuah memo perusahaan, Zuckerberg mengungkapkan bahwa sistem AI Meta telah mulai memperbaiki dirinya sendiri dalam beberapa bulan terakhir. Meskipun peningkatannya saat ini relatif lambat, namun tidak dapat dipungkiri bahwa pengembangan kecerdasan super sudah berada di depan mata.
Pernyataan tersebut disampaikan seiring dengan berbagai upaya Meta dalam mengembangkan visi barunya, termasuk strategi membajak SDM dari pesaing dan akuisisi perusahaan rintisan AI. Investor di Wall Street memberikan sambutan positif terhadap arah yang diambil oleh Zuckerberg, terutama setelah Meta melaporkan hasil keuangan yang melebihi perkiraan untuk kuartal berikutnya, yang mengakibatkan lonjakan saham hingga dua digit.
Meskipun Zuckerberg belum memberikan detail spesifik tentang perbedaan antara kecerdasan super dengan kecerdasan buatan standar, namun ia menegaskan bahwa hal ini akan membawa “masalah keamanan baru.” Menurutnya, Meta ingin membawa kecerdasan super untuk semua orang, berbeda dengan perusahaan AI lain yang lebih fokus pada produktivitas dan otomatisasi pekerjaan penting.
Di sisi lain, Meta juga harus menjawab pertanyaan tentang efisiensi pengeluaran dana miliaran dollar mereka, terutama terkait visi AI dan superintelligence. Meskipun investasi ini telah membuahkan hasil positif dalam meningkatkan pendapatan perusahaan, namun masih menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor yang ingin melihat keuntungan dari upaya tersebut.
Meski begitu, Meta melaporkan kinerja keuangan yang mengesankan, dengan laba per saham melampaui ekspektasi Wall Street. Perusahaan ini terus menargetkan pendapatan yang tinggi pada kuartal-kuartal mendatang meskipun telah menghabiskan dana besar untuk pengembangan AI. Dengan demikian, Meta terus berada di jalur yang menjanjikan untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan kecerdasan buatan superintelligence.
