Putu Fajar Arcana telah menemukan bahwa melukis bukan hanya sekadar kegiatan artistik, tetapi juga merupakan jalan menuju kesembuhan jiwa. Setiap goresan warna di atas kanvas membawanya pada meditasi pribadi yang membawa ketenangan dan keseimbangan batin. Sebuah pameran solo bertajuk “Chromatica” akan segera digelar di The Gallery, The Dharmawangsa Jakarta, dari tanggal 17 hingga 21 Agustus 2025. Pembukaan pameran akan diiringi oleh pertunjukan teater yang melibatkan berbagai elemen seni termasuk sastra, teater, tari, dan seni rupa.
Dikuratori oleh Trianzani Sulshi, pameran ini merupakan hasil kolaborasi antara Arcana Artworks, The Dharmawangsa, serta Bakti Budaya Djarum Foundation dengan dukungan dari In-lite, Sango, dan Sababay. “Chromatica” menggabungkan seni dan proses pemulihan, di mana setiap karya lukisan dihasilkan dengan tekun selama periode 2024-2025. Pameran ini menjadi momen penting bagi Putu dalam mengekspresikan perjalanan kesembuhannya melalui warna-warna yang dipercaya sebagai cahaya penyembuh.
Bagi Putu, warna dalam lukisannya merupakan sebuah perwujudan gelombang cahaya yang menentukan kehadiran cahaya dalam proses penyembuhan jiwa. Dengan proses kreatif yang melibatkan elemen alam, seperti tiupan angin, panas api, dan tumpahan air, Putu menciptakan karya seni yang dianggap sebagai bentuk meditasi yang mendalam. Hal ini dilakukan tanpa menggunakan kuas, sebagai wujud dari hubungannya dengan alam semesta yang luas.
Pameran ini juga mendapatkan dukungan dari The Dharmawangsa Jakarta sebagai upaya memperkuat peran hotel sebagai pusat pengembangan kebudayaan. Selama pameran, terdapat berbagai kegiatan pendukung seperti sesi artist tour dan art for healing yang dipandu langsung oleh Putu sendiri. Profil singkat Putu Fajar Arcana, seorang senimanmultitalenta yang terlibat dalam banyak bidang seni, menunjukkan bahwa pameran “Chromatica” merupakan momentum penting dalam perjalanan artistiknya.
