Waspada! Aktivitas Sesar Lembang Meningkat, Apa Bahayanya?

Gempa berkekuatan magnitudo 1,7 mengguncang wilayah Kabupaten Bandung Barat dan sekitarnya pada pukul 12.28 WIB siang tadi, Rabu (20/8) akibat aktivitas Sesar Lembang. Data dari BMKG menunjukkan bahwa gempa ini berkekuatan M1,7 dengan epikenter terletak pada koordinat 6.81 LS dan 107.51 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 3 km Barat Laut Kabupaten Bandung Barat dan kedalaman 10 km. Teguh Rahayu, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, menyatakan adanya peningkatan kegempaan akibat aktivitas Sesar Lembang di segmen Cimeta (barat) yang dirasakan warga sejak pertengahan 2025. Imbauan peningkatan kewaspadaan dan kolaborasi antar instansi terkait juga ditekankan untuk memperkuat mitigasi.

Menurut Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, terjadi peningkatan aktivitas seismik di segmen barat Sesar Lembang, yang dapat menjadi pertanda kemunculan gempa kuat di masa depan. Meski demikian, belum ada yang bisa memprediksi kapan gempa besar akan terjadi. Pemetaan Pusgen menunjukkan bahwa Sesar Lembang memiliki potensi magnitudo maksimum 6,8 dengan skenario dampak gempa di daerah Bandung Barat, Kota Cimahi, Bandung, dan Purwakarta. Pentingnya bangunan yang tahan gempa juga ditekankan, terutama di daerah yang berpotensi terdampak.

Peneliti di Pusat Riset Kebencanaan Geologi di BRIN, Nuraini Rahma Hanifa, menyatakan bahwa parahnya potensi kerusakan akibat Sesar Lembang terkait dengan kondisi batuan di lokasi tersebut yang termasuk lunak karena Bandung berdiri di atas bekas danau purba. Kewaspadaan dan persiapan yang matang sangat penting untuk mengurangi risiko bencana yang mungkin terjadi di masa depan.

Source link

Exit mobile version