Fakta Sesar Lembang: Pengetahuan Penting tentang Gempa di Bandung

Rentetan gempa telah mengguncang wilayah Bandung dan sekitarnya akibat dari peningkatan aktivitas Sesar Lembang. Gempa terbaru yang terjadi adalah pada Kamis (14/8) dengan kekuatan M1,8 di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Kemudian, pada Rabu (20/8), gempa kembali mengguncang wilayah tersebut dengan kekuatan M1,7. Hal ini menandakan bahwa Sesar Lembang adalah sesar aktif yang perlu diwaspadai.

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan bahwa aktivitas gempa tersebut merupakan bukti bahwa Sesar Lembang adalah sesar aktif. Sesar Lembang merupakan salah satu dari 81 sesar aktif di Indonesia, berlokasi di sebelah utara kota Bandung dengan panjang patahan mencapai 29 kilometer. Kecepatan pergerakannya mencapai 6 milimeter per tahun dengan enam segmen patahan seperti Cimeta, Cipogor, Cihideung, Gunung Batu, Cikapundung, dan Batu Lonceng.

Sesar Lembang membentang dari Kecamatan Padalarang di Kabupaten Bandung Barat hingga Kecamatan Cilengkrang di Kabupaten Bandung. Pada sisi barat, sesar ini cenderung landai dan didominasi oleh persawahan dan pemukiman warga, sementara di sisi timur terlihat struktur yang menonjol dengan kecuraman hingga 40 derajat, menjadikannya salah satu daya tarik wisata di kota Bandung.

Potensi kerusakan akibat aktivitas sesar ini juga perlu diperhatikan. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG, Rahmat Triyono, memperkirakan bahwa Sesar Lembang memiliki potensi magnitudo maksimum 6,8. Bila terjadi gempa yang disebabkan oleh sesar ini, dampaknya dapat dirasakan di beberapa wilayah seperti Bandung Barat, Kota Cimahi, Bandung, dan Purwakarta. Oleh karena itu, penting bagi rumah-rumah di area terdampak untuk memenuhi standar tahan gempa.

Selain itu, peneliti di Pusat Riset Kebencanaan Geologi di BRIN, Nuraini Rahma Hanifa, mengungkapkan bahwa potensi kerusakan parah terkait dengan kondisi batuan di lokasi tersebut yang cenderung lunak. Karena Bandung berdiri di atas bekas danau purba, meskipun jarak antara Sesar Lembang dan Kota Bandung lebih dari 7 kilometer, goncangan yang kuat masih dapat dirasakan karena tanah yang lunak. Dengan pemahaman akan potensi risiko dan upaya mitigasi yang tepat, diharapkan wilayah Bandung dan sekitarnya dapat lebih siap menghadapi potensi bencana gempa di masa mendatang.

Source link

Exit mobile version