Menjelang demonstrasi besar-besaran di beberapa kota di Indonesia, penjahat siber mulai memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan tindakan kejahatan. Salah satu modus penipuan yang belakangan ini muncul adalah dengan menyamar sebagai video demo, yang sebenarnya merupakan upaya untuk mencuri data korban. Sebuah akun @cyberity.network di Instagram telah mengungkapkan salah satu contoh penipuan ini, dengan membagikan tangkapan layar pesan WhatsApp yang berisi APK berukuran 78 MB beserta instruksi instalasi.
Penting untuk selalu waspada terhadap berbagai modus penipuan yang berkembang, seperti yang disampaikan oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) melalui akun media sosial mereka. File APK yang sering disebar melalui chat, email, atau media sosial dapat berpotensi mencuri data pribadi, mengambil alih ponsel, bahkan merusak sistem di dalamnya jika diinstall tanpa disadari.
Penjahat siber selalu memanfaatkan momen yang sedang viral di masyarakat untuk melakukan aksinya. Salah satu modus yang paling umum digunakan adalah dengan menggunakan APK, yang mengelabui pengguna untuk mengunduh aplikasi berbahaya yang mengandung malware. Format berkas APK sendiri biasanya tidak terdapat di toko aplikasi resmi seperti Google Playstore, sehingga perlu hati-hati dalam menginstall file tersebut.
Modus penipuan dengan APK telah mengancam masyarakat dengan berbagai trik, mulai dari menyamar sebagai undangan pernikahan, informasi ekspedisi, hingga surat tilang palsu dari polisi. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk mewaspadai semua bentuk penipuan siber yang beredar di sekitar mereka. Semoga informasi ini dapat membantu Anda untuk tetap waspada dan menjaga keamanan data pribadi Anda.