Penemuan Planet Mirip Bumi: Atmosfer dan Kesesuaian Hunian

Para astronom telah menemukan eksoplanet yang memiliki atmosfer dan layak huni, mirip dengan Bumi. Eksoplanet ini merupakan bagian dari sistem planet TRAPPIST-1 yang berjarak sekitar 40 tahun cahaya dari Bumi. Penemuan planet ini dilakukan oleh lima astronom Belgia pada tahun 2016. Terletak di zona habitable, terdapat tujuh planet berbatu yang mengorbit bintang tersebut, dengan tiga di antaranya berada cukup dekat sehingga memungkinkan untuk mempertahankan air cair.

Dalam studi terbaru yang diterbitkan di The Astrophysical Journal Letters, astronom Néstor Espinoza dan rekan-rekannya memfokuskan perhatian pada TRAPPIST-1 e, planet keempat dalam sistem tersebut. Pengamatan dengan Teleskop Webb tidak dapat secara pasti menyingkirkan kemungkinan adanya atmosfer di planet tersebut. Meskipun demikian, upaya lanjutan dengan 15 pengamatan lebih lanjut masih dijadwalkan untuk menyelidiki lebih jauh keraguan tersebut.

TRAPPIST-1 e yang memiliki ukuran mirip dengan Bumi, mengorbit bintangnya setiap enam hari. Para astronom terus memantau perubahan cahaya bintang saat planet itu melintas, mencari tanda-tanda atmosfer yang khas dan mempelajari komposisi kimianya. Mengingat kehilangan atmosfer primer yang disebabkan oleh intensitas radiasi bintang, para astronom berharap planet ini bisa membentuk atmosfer sekunder seperti yang terjadi pada Bumi.

Studi kedua yang dilakukan menunjukkan bahwa TRAPPIST-1 e kemungkinan tidak memiliki atmosfer yang kaya akan karbon dioksida, lebih mirip dengan atmosfer nitrogen seperti di Bumi. Melalui pengamatan tambahan dengan Teleskop Webb, para peneliti berharap dapat mendeteksi tanda-tanda kimia gas tertentu yang dapat berhubungan dengan kehidupan.

Konfirmasi keberadaan atmosfer di TRAPPIST-1 e dapat menjadi terobosan besar dan mengakhiri perdebatan apakah sistem bintang katai merah mampu mempertahankan atmosfer atau tidak. Sebagai mayoritas bintang di alam semesta, penemuan ini juga dapat membuka wawasan baru terhadap kemungkinan kehidupan di luar angkasa.

Source link

Exit mobile version